Penggunaan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara telah diatur dalam UU RI Nomor 24 Tahun 2009 Pasal 24-45 dan Peran Pemerintah Daerah dalam pembinaan Bahasa diatur pada UU RI Nomor 23 Tahun 2014. Atas dasar tersebut, Balai Bahasa Bali Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Klungkung melaksanakan kegiatan Penyuluhan Penggunaan Bahasa Media Luar Ruang. Acara diselenggarakan selama tiga hari, Rabu (25/9) hingga Jumat (27/9) di Ruang Widya Mandala Kabupaten Klungkung. Kegiatan penyuluhan diikuti oleh perwakilan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Klungkung.
Ketua Panitia kegiatan ini, Drs. I Made Budiasa, M.Si menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan salah satu program Balai Bahasa Bali Tahun 2019, mensosialisasikan penggunaan Bahasa kepada Bapak/Ibu Pejabat OPD agar lebih mencintai Bahasa Indonesia khususnya dalam fungsi sebagai Bahasa negara dan mengembangkan dan melindungi Bahasa Indonesia dan fungsinya sebagai penyelenggaraan negara dan pemerintahan.
“Setelah kegiatan ini diharapkan pejabat OPD dan kita semua dapat menjadi keteladanan dalam penggunaan Bahasa Indonesia, baik di ruang publik maupun di luar ruang publik. Kegiatan ini juga terselenggara agar dapat memberi arti dan makna kerjasama, bimbingan dan motivasi serta kelangsungan hidup Bahasa Indonesia di tengah pengaruh Bahasa Asing yang semakin kuat,” tuturnya.
Selain ketua panitia, Kepala Balai Bahasa Bali, Toha Machsum, S.Ag., M.Ag juga memberikan sambutannya. Beliau menyatakan bahwa sebelumnya Tim Balai Bahasa Bali sudah mengadakan kegiatan di Kabupaten Klungkung yaitu kegiatan pendampingan pelestarian Bahasa Bali dan sosialisasi untuk siswa yang berlokasi di Nusa Lembongan, Klungkung. Menurutnya, saat ini Bahasa Daerah masih dinyatakan dalam kondisi aman. Namun, jika penuturnya tidak peduli terhadap kelangsungan Bahasa Daerah, maka lama-kelamaan Bahasa Daerah akan punah. Untuk itu, Tim Balai Bahasa Bali dalam kesempatan itu hadir untuk melestarikan Bahasa Bali dan aksaranya.
Narasumber lainnya diantaranya Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung, Dewa Gde Darmawan; Kepala Balai Bahasa Bali, Toha Machsum, S.Ag., M.Ag, serta praktisi bahasa Wahyu Aji Wibowo, SS. Materi yang diberikan adalah mengenai Kebijakan Pemerintah Klungkung untuk Pembinaan dan Perlindungan Bahasa Indonesia, kemudian mengenai Kebijakan Bahasa dan materi tentang ejaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.